Instruktur Irawan dari Rumah Kreatif Institute menekankan pentingnya pemasaran digital bagi keberlangsungan bisnis di era modern. |
Peserta Pelatihan Program PKW Tahap 21 di LKP Curdefo Wonogiri Dibekali Keterampilan Kewirausahaan dan Digital Marketing
Peserta Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahap 21 Tahun 2024 di LKP Curdefo Wonogiri mendapatkan pembekalan penting tentang kewirausahaan dan pemasaran digital (digital marketing). Materi ini disampaikan oleh instruktur berpengalaman, Irawan dari Rumah Kreatif Institute, yang menekankan pentingnya pemasaran digital bagi keberlangsungan bisnis di era modern.
Irawan menjelaskan digital marketing kini telah menjadi elemen penting yang harus diterapkan dalam bisnis apa pun, baik usaha kecil maupun besar, ritel ataupun jasa, karena sifatnya yang universal. Menurutnya, penerapan digital marketing akan memberikan sejumlah keuntungan besar, di antaranya Meningkatkan Pendapatan secara Efektif, Menjangkau Target Konsumen Spesifik, Fleksibilitas pada Semua Perangkat, Membangun Brand atau Citra Bisnis.
Dengan strategi digital marketing yang tepat, bisnis dapat mengalami peningkatan pendapatan secara signifikan. Digital marketing memungkinkan pemilik usaha untuk menargetkan audiens yang tepat melalui metode yang efektif, seperti iklan berbayar yang disesuaikan dengan minat konsumen atau penggunaan SEO untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari. "Digital marketing mampu meningkatkan konversi yang langsung berdampak pada pendapatan," jelas Irawan.
Salah satu kelebihan digital marketing adalah kemampuannya untuk menyaring dan memilih target audiens berdasarkan demografi, minat, dan perilaku. Irawan menegaskan ini merupakan cara yang efisien agar kampanye bisa lebih efektif, khususnya untuk bisnis yang memiliki audiens spesifik. "Bisa menjangkau calon konsumen yang benar-benar sesuai dengan segmen bisnis, sehingga lebih efisien dan tepat sasaran,” tambahnya.
Digital marketing juga memiliki fleksibilitas tinggi karena dapat diakses dari berbagai perangkat, baik komputer, tablet, maupun ponsel. Irawan mengungkapkan bahwa kemudahan ini membuat konsumen maupun pelaku bisnis dapat berinteraksi dan mengakses promosi kapan pun dan di mana pun, menjadikan digital marketing lebih efektif.
Digital marketing juga berperan dalam memperkuat branding di dunia maya. Irawan menekankan bahwa konsistensi konten, pesan, dan identitas visual yang disampaikan melalui media online akan membuat brand lebih dikenal luas. "Dengan digital marketing, bisnis Anda dapat membangun identitas yang kuat di mata konsumen," jelasnya.
Pelatihan ini juga membahas berbagai aspek penting dalam membangun bisnis tata rias pengantin. Beberapa poin utama yang disampaikan Irawan mencakup Penyediaan Lokasi Usaha, Pentingnya Modal Usaha, Keterampilan atau Skill Rias, Pentingnya Tim Pendukung, Strategi Pemasaran, dan Kolaborasi dengan pihak lain.
Irawan menekankan bisnis tata rias pengantin perlu memiliki tempat yang nyaman, seperti studio rias, ruang kerja, atau salon. Lokasi ini tidak hanya menjadi tempat memberikan layanan, tetapi juga penting untuk meningkatkan kepercayaan klien. Modal merupakan faktor vital dalam memulai bisnis tata rias pengantin, yang diperlukan untuk membeli alat-alat rias dan biaya operasional. "Modal yang cukup akan memastikan kelancaran operasional dan kualitas layanan yang ditawarkan," ujar Irawan.
Di bidang tata rias, keterampilan adalah faktor utama. Peserta pelatihan diingatkan untuk terus mengasah kemampuan merias, memahami tren, dan menyesuaikan riasan sesuai keinginan klien. Hal ini penting untuk menjaga kepuasan klien dan reputasi bisnis.
Dalam bisnis tata rias, adanya tim pendukung sangat membantu, seperti asisten rias atau staf administrasi, untuk memperlancar proses operasional. Irawan menyampaikan keberadaan tim akan memungkinkan layanan yang lebih profesional dan efisien.
Pemasaran atau marketing menjadi faktor penting untuk memperkenalkan jasa tata rias pengantin ke publik. Melalui media sosial, website, atau kerja sama dengan vendor, bisnis tata rias dapat meningkatkan visibilitas dan menarik lebih banyak klien.
Irawan juga mendorong peserta untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti wedding organizer, fotografer, atau venue pernikahan. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas pasar tetapi juga memperkuat citra bisnis tata rias pengantin.
Selain materi teori, peserta pelatihan juga mendapat tugas kelompok di bidang Tata Rias Pengantin untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari. Dalam sesi ini, mereka diminta membuat menara dari kertas sebagai ilustrasi tahapan dalam membangun bisnis, serta menciptakan flyer digital menggunakan aplikasi. Flyer ini dipublikasikan melalui media sosial sebagai sarana promosi. (Sofyan)