Peserta PKW Tahap 21 Tahun 2024 LKP Curdefo Wonogiri Mendapatkan Materi tentang Pengembangan Diri dari Oemardi Purnomo

CURDEFO
0

Instruktur berpengalaman, Oemardi Purnomo menyampaikan materi tentang materi tentang power sikap profesional, kekuatan rasa syukur (power of gratitude), dan surat positif diri.



Peserta PKW Tahap 21 Tahun 2024 LKP Curdefo Wonogiri Mendapatkan Materi tentang Pengembangan Diri dari Oemardi Purnomo


Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Curdefo Wonogiri kembali menggelar Program Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahap 21 Tahun 2024. Dalam sesi pelatihan hari ini, peserta menerima materi tentang power sikap profesional, kekuatan rasa syukur (power of gratitude), dan surat positif diri yang disampaikan oleh instruktur berpengalaman, Oemardi Purnomo. Senin (11/11/2024).

Mengawali sesi pelatihan, Oemardi Purnomo menjelaskan bahwa sikap profesional merupakan fondasi utama yang harus dimiliki oleh setiap individu. “Baik sebagai pengusaha, pekerja, maupun pelajar, sikap profesional menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan. Tanpa itu, seseorang akan kesulitan untuk menangani pekerjaan atau mengelola usahanya dengan baik,” ungkapnya.

Oemardi menekankan keberhasilan sering kali bermula dari kebiasaan profesional yang dibangun sejak awal, termasuk dalam hal-hal kecil. “Ketika seseorang tidak profesional, bahkan dalam tugas sederhana, itu dapat menghambat keberhasilannya di masa depan. Oleh karena itu, sikap profesional harus menjadi modal dasar yang terus dikembangkan,” tambahnya.

Materi berikutnya yang disampaikan adalah pentingnya rasa syukur atau power of gratitude. Menurut Oemardi, sikap bersyukur tidak hanya menciptakan kebahagiaan, tetapi juga menjadi kekuatan besar yang mampu membuka berbagai peluang dan keajaiban dalam hidup.

“Bersyukur adalah dasar untuk menyadari bahwa apa yang sudah kita miliki adalah hal yang luar biasa. Dari rasa syukur inilah lahir inspirasi, motivasi, dan ketenangan. Bahkan, seseorang yang bersyukur akan memiliki semangat baru untuk melangkah lebih jauh,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa rasa syukur membantu seseorang untuk fokus pada apa yang dimiliki, bukan hanya pada apa yang belum tercapai. “Ketika seseorang merasa cukup dengan apa yang ada, ia lebih mudah melihat peluang dan merencanakan langkah selanjutnya dengan penuh keyakinan,” tambah Oemardi.

Pada sesi terakhir, Oemardi memperkenalkan konsep surat positif diri. Surat ini dirancang untuk membantu peserta menetapkan komitmen dan target pribadi setelah mengikuti pelatihan.

“Surat positif diri adalah MOU pribadi. Isinya mencakup apa yang ingin kita kerjakan, target yang ingin dicapai, dan harapan yang kita tulis untuk diri sendiri. Ini adalah bentuk komitmen agar kita tidak kehilangan arah setelah pelatihan selesai,” paparnya.

Surat positif diri juga berfungsi sebagai alat perencanaan untuk membantu peserta membuat langkah konkret menuju tujuan mereka. “Ada pepatah yang mengatakan, gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Dengan surat ini, peserta bisa memiliki panduan untuk terus melangkah mencapai cita-cita mereka,” ujarnya.

Oemardi Purnomo, yang memiliki latar belakang sebagai pendidik, berbagi pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan diri selama sesi pelatihan ini. “Saya memulai karier sebagai guru, namun sejak aktif di Jakarta, saya banyak terlibat dalam tim pengembangan anak dan remaja. Pengalaman ini menjadi bekal saya untuk memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan peserta,” jelasnya.

Ia berharap materi yang diberikan dapat menjadi bekal berharga bagi peserta PKW untuk membangun mentalitas positif, keterampilan wirausaha, dan sikap profesional yang kuat.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya LKP Curdefo Wonogiri untuk membekali peserta dengan keterampilan yang tidak hanya bersifat teknis tetapi juga soft skill. Dengan kombinasi materi sikap profesional, rasa syukur, dan surat positif diri, peserta diharapkan mampu menghadapi tantangan dunia kerja dan usaha dengan lebih percaya diri dan terarah.

“Soft skill seperti sikap profesional dan rasa syukur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya menjadi penentu utama kesuksesan seseorang, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan pribadi,” tutupnya. (Sofyan)
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)